Untar Siapkan Lulusan Berkualitas lewat Sertifikasi Profesi
loading...

Untar mengukuhkan 2.270 wisudawan pada Wisuda ke-85 yang diselenggarakan di JICC, Minggu (11/05/2025). Foto/Untar.
A
A
A
JAKARTA - Di tengah meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor, Universitas Tarumanagara (Untar) mengambil langkah strategis untuk memastikan lulusannya tetap memiliki daya saing tinggi dan terserap maksimal di dunia kerja.
Rektor Untar Prof Amad Sudiro, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai bentuk mitigasi untuk menjawab tantangan ini. Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan adalah pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di lingkungan kampus.
“Untar akan segera meluncurkan LSP yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sepuluh skema sertifikasi sudah disetujui dan akan mulai berjalan pada Juli nanti,” ujarnya, di sela prosesi wisuda Untar, Minggu (11/5/2025).
Melalui skema ini, seluruh mahasiswa diwajibkan mengambil minimal satu sertifikasi sesuai bidang keilmuannya. Sebagai contoh, mahasiswa Fakultas Hukum dapat memilih skema seperti legal opinion atau contract drafting.
Rektor menyebut hal ini sebagai bagian dari upaya menciptakan “sarjana plus” – lulusan yang tak hanya berijazah, tetapi juga memiliki keahlian yang jelas dan terstandarisasi.
Rektor Untar Prof Amad Sudiro, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai bentuk mitigasi untuk menjawab tantangan ini. Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan adalah pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di lingkungan kampus.
“Untar akan segera meluncurkan LSP yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sepuluh skema sertifikasi sudah disetujui dan akan mulai berjalan pada Juli nanti,” ujarnya, di sela prosesi wisuda Untar, Minggu (11/5/2025).
Melalui skema ini, seluruh mahasiswa diwajibkan mengambil minimal satu sertifikasi sesuai bidang keilmuannya. Sebagai contoh, mahasiswa Fakultas Hukum dapat memilih skema seperti legal opinion atau contract drafting.
Rektor menyebut hal ini sebagai bagian dari upaya menciptakan “sarjana plus” – lulusan yang tak hanya berijazah, tetapi juga memiliki keahlian yang jelas dan terstandarisasi.
Lihat Juga :